Pelaksanaan Kegiatan Seminar dan Lokakarya Nasional III Asosiasi Ilmuan Ternak Babi Indonesia (AITBI) 2017

Pelaksanaan kegiatan ini dilatarbelakangi dari Kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2015-2019, telah berubah dari pendekatan swasembada menjadi pemenuhan kebutuhan bahan pangan asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat.Fokus penanganannya tidak saja pada sapi dan kerbau,melainkan pada semua komuditas ternak dan mendorong daya saing peternak. Salah satu isu strategis yang diangkat adalah mengembangkan potensi ekspor ternak.Data BPS 2016 ekspor babi hidup ke Singapura pada bulan Juli 2016 nilainya sebesar U$ 4.58 juta naik 11,61% dibandingkan bulan Juni yang Nilainya U$ 4.10 juta. Artinya, ternak babi mempunyai potensi yang sangat tinggi, tidak saja untuk pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri,tetapi juga untuk diekspor untuk menambah pendapatan negara.Sementara kebutuhan daging sapi kita masih impor.