Performa Pertumbuhan, Kualiatas Daging dan Viabilitas Mikroba Saluran Pencernaan Babi Lokal Bali yang Diberi Jamu “Makarens”, Antarkan Ni Made Suci Sukmawati Raih Doktor Ilmu Peternakan Fapet Unud

Program Studi Ilmu Peternakan (S3) Fakultas Peternakan Universitas Udayana, kembali melahirkan seorang Doktor ke 65 di bidang Ilmu Peternakan, Ni Made Suci Sukmawati merupakan Dosen Fakultas Peternakan Universitas Udayana, melalui Ujian Terbuka Promosi Doktor yang dipimpin Ketua Sidang sekaligus sebagai Promotor Prof. Dr. Ir. I Ketut Sumadi, MS., IPU., ASEAN Eng. (Jumat, 16 Agustus 2024). 

Tim Promotor terdiri dari Prof. Dr. Ir. I Ketut Sumadi, MS., IPU., ASEAN Eng., Dr. Ir. Ni Luh Putu Sriyani, S.Pt., MP., IPU., ASEAN Eng., dan Dr. Ir. Sri Anggreni Lindawati, M.Si. Menghadirkan 5 orang dosen penyanggah dan 4 orang dosen undangan akademik. Disertasi yang berhasil dipertahankan berjudul Performa Pertumbuhan, Kualiatas Daging dan Viabilitas Mikroba Saluran Pencernaan Babi Lokal Bali yang Diberi Jamu “Makarens”. Dari hasil penelitian disertasi mendapatkan novelty: 1. Jamu ‘makarens” dapat sebagai probiotik yang mengandung bakteri asam laktat, senyawa fitokimia (alkaloid, terpenoid, fenolik, saponin, tannin, flavonoid) dan vitamin C; 2. Level optimum pemberian jamu “makarens” yang dapat meningkatkan performa pertumbuhan, kualitas daging, viabilitas mikroba dan kesehatan usus halus babi lokal adalah 3,7%. “Melihat keberadaan babi lokal bali saat ini, maka perlu dicari jalan keluar agar tidak punah dan bisa memenuhi kebutuhan pasar, yakni dengan meningkatkan pertumbuhan dan kualitas dagingnya melalui pemberian feed additive. Salah satu jenis feed additive yang bisa digunakan ialah jamu “makarens”. Jamu “makarens” merupakan jamu fermentasi alami yang terbuat dari buah maja matang, air kelapa tua, gula aren dan air cucian beras, papar Suci. Tujuannya dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengkaji kandungan senyawa fitokimia dan bakteri asam laktat pada jamu “makarens” serta pengaruhnya terhadap performa pertumbuhan, kualitas daging, viabilitas mikroba dan kesehatan usus halus babi lokal bali, serta menentukan level optimum untuk pemberiannya pada ternak babi.